Daftar isi
- 1. Menyebut dan mengulang Nama Tuhan sebagai suatu terapi untuk penyakit-penyakit kejiwaan (psikis)
-
2. Pikiran bawah sadar akan dimurnikan melalui menyebut dan mengulang Nama Tuhan
- 2.1 Membangun keinginan untuk menyebut dan mengulang Nama Tuhan dan pemurnian pikiran bawah sadar
- 2.2 Reduction of impressions – Berkurangnya impresi-impresi (kesan/ kebiasaan)
- 2.3 Impresi-impresi baru tidak dikembangkan
- 2.4 Penghapusan hasrat – hasrat keinginan melalui menyebut dan mengulang Nama Tuhan
- 3. Menyebut dan mengulang Nama Tuhan meningkatkan introversi dan introspeksi
- 4. Menyebut dan mengucap Nama Tuhan meningkatkan konsentrasi
- 5. Menyebut dan mengulang Nama Tuhan memurnikan ucapan
- 6. manfaat-manfaat dari menyebut dan mengulang nama Tuhan sama dengan yang diperoleh melalui ‘berdiam diri’ (silence)
- 7. Rangkuman – manfaat-manfaat dari menyebut dan mengulang Nama Tuhan
1. Menyebut dan mengulang Nama Tuhan sebagai suatu terapi untuk penyakit-penyakit kejiwaan (psikis)
Menyebut dan mengulang Nama Tuhan bermanfaat pada sebagian besar penyakit-penyakit kejiwaan. Menyebut dan Mengulang Nama Tuhan mungkin merupakan salah satu terapi yang paling efektif dalam pengobatan gangguan obsesif kompulsif.
2. Pikiran bawah sadar akan dimurnikan melalui menyebut dan mengulang Nama Tuhan
Energi yang terpancar dari Nama menghancurkan impresi-impresi (kesan/ kebiasaan) dalam pikiran bawah sadar.
Pikiran bawah sadar akan dimurnikan dengan menyebut dan mengulang Nama Tuhan sebagai berikut.
2.1 Membangun keinginan untuk menyebut dan mengulang Nama Tuhan dan pemurnian pikiran bawah sadar
Menurut psikologi, menyebut dan mengulang Nama Tuhan dan suatu objek duniawi hampir mirip. Ketika seorang ibu mengucapkan atau mendengar nama anaknya, beberapa emosi muncul di pikiran bawah sadarnya. Hal ini bisa menjadi kasih sayang keibuan, kebahagiaan, kekhawatiran, aspirasi, dll. Hal ini disebabkan karena semua emosi yang terkait dengan nama objek tersebut, yang dalam hal ini adalah si anak, saling berdampingan. Kenangan atau mendengar nama itu terus mengaktivasi emosi-emosi tersebut. Hal ini terjadi secara spontan dan merupakan kekuatan pendorong yang kuat dalam kehidupan seorang ibu. Terkadang, hanya disebabkan oleh kekuatan ini semata, sang ibu siap untuk mengorbankan segalanya untuk anaknya.
Respon psikologis dalam menyebut dan mengulang nama Tuhan adalah sama. Ketika kita menyebut dan mengulang Nama-Nya, kita mempunyai beberapa emosi atau gambaran tentang Tuhan, secara sadar maupun tidak sadar. Kita juga memiliki beberapa pengertian tentang sifat-sifat kualitas dari Tuhan YME. Kita telah mengetahui dari diskusi-diskusi bahwa kita mendapatkan manfaat dari rahmat karunia Tuhan dan dengan menyebut serta mengulang Namanya merupakan alat untuk memperoleh karunia tersebut. Oleh sebab itu, emosi spiritual (bhav) bahwa kita telah menyebut dan mengulang Nama Tuhan yang memiliki sifat – sifat terhormat, yang menyertai Nama Nya. Akibat emosi spiritual ini lah, emosi-emosi seperti rasa hormat, cinta dan pengabdian untuk Tuhan, takut akan tindakan-tindakan yang salah dll terus menignkat secara bertahap, sedangkan di sisi lainnya, emosi-emosi yang tidak diinginkan terus berkurang. Maka, secara perlahan pikiran bawah sadar akan dimurnikan.
2.2 Reduction of impressions – Berkurangnya impresi-impresi (kesan/ kebiasaan)
Ketika meyebut dan mengulang nama Tuhan sedang terjadi, pikiran sadar tidak menerima impuls-impuls (gelombang-gelombang) yang datang dari pusat-pusat di pikiran bawah sadar, seperti pusat hasrat keinginan dan insting, pusat suka dan tidak suka, pusat karakteristik-karakteristik temperamen dan akal budi. Ketika hal ini terus berlanjut dalam jangka waktu yang lama, secara perlahan impresi-impresi di pusat-pusat ini mulai berkurang dan sesorang mengalami suatu keadaan pikiran yang tenang.
2.3 Impresi-impresi baru tidak dikembangkan
Selama pengucapan dan pengulangan Nama Tuhan sedang berjalan, impresi-impresi baru tentang hal-hal lainnya tidak berkembang dalam pikiran bawah sadar. Menyebut dan mengulang Nama Tuhan mungkin merupakan cara terbaik dalam keadaan sadar untuk mencegah berkembanganya impresi-impresi baru di pikiran bawah sadar. [Dalam keadaan-keadaan konsentrasi, meditasi dan samadhi (suatu keadaan supra-sadar akan bersatu dengan Prinsip Tuhan) juga, impresi-impresi tentang hal-hal lainnya tidak tercipta di pikiran bawah sadar.]
2.4 Penghapusan hasrat – hasrat keinginan melalui menyebut dan mengulang Nama Tuhan
Dengan menyebut dan mengulang Nama Tuhan, pikiran menjadi kurang terganggu oleh daya tarik yang berasal dari luar. Ketika pennyimpangan dari pikiran ini berkurang, hasrat-hasrat dan kesadaran akan tubuh fisik yang menarik kita ke Ilusi Besar (Maya) secara otomatis kehilangan kekuatannya dan kita pun dapat merasa asyik dalam menyebut dan mengulang Nama Tuhan. Sebagai pengganti dari memenuhi hasrat-hasrat keinginan, pikiran akan tenggelam dalam menyebut dan mengulang nama Tuhan. Oleh sebab itu, hasrat-hasrat keinginan berkurang dan akhirnya tidak ada lagi. Karena hasrat-hasrat keinginan bersifat halus mereka membutuhkan cara-cara yang juga halus (Nama Tuhan) untuk menguranginya. Ketika hasrat-hasrat keinginan berkurang atau tidak ada lagi di sana, kita dapat tetap berada di dalam Bliss (Kebahagiaan Hakiki), yang memberikan kepuasaan yang jauh lebih besar dibandingkan memuaskan salah satu dari hasrat-hasrat keinginan yang timbul dari pikiran.
3. Menyebut dan mengulang Nama Tuhan meningkatkan introversi dan introspeksi
Introversi dan introspeksi diperlukan keduanya untuk menyerap sifat-sifat kualitas positif dalam diri kita. Kedua kualitas ini mulai berkembang melalui proses menyebut dan mengulang-ulang Nama Tuhan.
Menyebut dan mengulang nama Tuhan dalam arti sebenarnya dimulai hanya ketika kita mencoba untuk fokus menjadi introver t (melihat ke dalam). Jika kita ingin mengamati apakah pengucapan dan pengulangan sedangterjadi di dalam pikiran, kita harus memfokuskan perhatian ke dalam diri, yaitu menjadi introvert secara spiritual.
Pikiran mengembara dan fokus pada rangsangan eksternal karena sifat bawaannya dan oleh sebab itu tidak dapat memusatkan perhatian pada menyebut dan mengulang Nama Tuhan untuk jangka waktu yang lama. Setelah kita menyadari hal ini, kita harus mencoba untuk membawa pikiran kembali ke menyebut dan mengulang Nama Tuhan. Dalam proses ini, kita menjadi sadar akan pemikiran-pemikiran atau gangguan – gangguan kepribadian, yang telah mendorong pikiran untuk mengembara. Ini adalah introspeksi.
4. Menyebut dan mengucap Nama Tuhan meningkatkan konsentrasi
Karena pikiran bawah sadar dimurnikan oleh menyebut dan mengulang Nama Tuhan, impuls atau gelombang-gelombang yang datang ke pikiran sadar dari pikiran bawah sadar juga berkurang dan konsentrasi pun meningkat. Dengan cara ini, setiap kegiatan yang kita kerjakan akan dilakukan dengan cara yang lebih tenang, terkonsentrasi dan sempurna, yang mengarah ke kehidupan yang lebih sukses dan kemajuan spiritual.
5. Menyebut dan mengulang Nama Tuhan memurnikan ucapan
Ketika kita terlibat dalam pembicaraan duniawi sepanjang hari, kita memperkuat impresi-impresi tentang Illusi besar di pikiran bawah sadar dan membuat pikiran tersebut tidak murni. Karena menyebut dan mengulang Nama Tuhan memurnikan pikiran bawah sadar kita dengan Energi ke Ilahian, hal ini menghasilkan pemurnian terhadap ucapan kita juga.
6. manfaat-manfaat dari menyebut dan mengulang nama Tuhan sama dengan yang diperoleh melalui ‘berdiam diri’ (silence)
Menyebut dan mengucap Nama Tuhan merupakan suatu jenis ‘berdiam diri’ (moun). Oleh sebab itu, manfaat-manfaat psikologis dari ‘berdiam diri’ berikut ini juga terjadi dengan menyebut dan mengucap Nama Tuhan.
A. Berkurangnya permasalahan-permasalahan duniawi: Kebanyakan permasalahan-permasalahan duniawi muncul dari ucapan kita. Dengan latihan ‘berdiam diri’ mereka dapat dihindari secara alami.
B. Kita dapat menghindar dari berkata bohong.
C. Kendali atas ke enam musuh di dalam diri: Ke enam musuh di dalam diri merupakan gangguan-gangguan dasar yang yang mengikat kita ke dunia material dan bertanggung jawab atas ketidakbahagiaan kita. Mereka adalah gairah, amarah, harga diri, iri hati, keserakahan dan keterikatan. Ketika emosi seperti marah dll tidak diungkapkan, kita secara bertahap mendapatkan kontrol atas mereka akibat menyebut dan mengulang Nama Tuhan.
7. Rangkuman – manfaat-manfaat dari menyebut dan mengulang Nama Tuhan
Dalam lingkungan penuh tekanan (stres) di masa ini, menyebut dan mengulang Nama Tuhan memberi arahan ke kehidupan yang bebas tekanan yang pada gilirannya mengarah pada produktivitas yang lebih tinggi, kemampuan untuk membantu orang lain dengan cara yang tenang, peningkatan dalam mencintai alam, berkuranganya keegoisan dan pertumbuhan spiritual.