Artikel pertama kali diterbitkan pada April 2016

SSRF telah memprediksi pada tahun 2007, “Perang Dunia 3 akan dimulai pada tahun 2015 dan berlanjut selama sekitar 9 tahun hingga tahun 2024. Perang yang terjadi sedikit demi sedikit dalam periode tersebut dan semuanya saling  terkait. Namun, itu mungkin tidak terlihat oleh dunia. Menjelang akhir periode, senjata pemusnah massal termasuk senjata nuklir akan digunakan.” Selain itu, selama periode ini, dunia juga akan mengalami kejadian bencana alam yang lebih parah seperti tsunami, gempa bumi, banjir, dan letusan gunung berapi.

Sumber: Penelitian Spiritual yang dilakukan oleh SSRF

Berlalu dengan cepat dari tahun 2007 hingga 2022 dan seperti yang kita ketahui bersama, kita hidup di dunia, di mana kita dihadapkan pada peristiwa seperti cuaca ekstrem dan situasi buruk seperti COVID dan perang yang berpotensi mempengaruhi seluruh dunia. Situasi di seluruh dunia pada tahun 2022 terlihat suram. Prediksi Nostradamus, seorang peramal terkenal dari Perancis juga menunjukkan bahwa Perang Dunia ke 3 akan terjadi. Berbagai sumber telah menafsirkan prediksi Nostradamus dan menyimpulkan bahwa Perang Dunia ke 3 akan sangat mengerikan sehingga Perang Dunia pertama dan kedua akan tampak seperti permainan anak-anak. Melalui penelitian spiritual dan bimbingan dari berbagai Orang Suci, kami telah menemukan bahwa Perang Dunia ke 3 sudah dekat, dan akibatnya akan ada di mana-mana. Beberapa peristiwa mengerikan telah berlangsung terus-menerus, orang menghubungkan dengan Perang Dunia. ‘Perang Dunia 3’ sebagai kata kunci yang dicari orang, kini mulai menjadi tren di Google dan tidak menunjukkan tanda-tanda berkurang. Hal ini menandakan bahwa masyarakat di seluruh dunia sudah mulai memandang kemungkinan terjadinya Perang Dunia ke 3 sebagai sesuatu yang kemungkinan besar akan terjadi. Namun yang mengejutkan tidak banyak  orang yang mencari kata kunci yang berkaitan dengan bagaimana bertahan hidup dalam Perang Dunia 3 atau serangan nuklir. Setiap perang/pergolakan yang besar  akan menimbulkan jumlah korban dan kerusakan properti yang belum pernah terjadi sebelumnya, untuk itu pengetahuan tentang strategi bertahan hidup akan sangat penting untuk kehidupan sehari-hari.

2. Akibat Perang Dunia ke 3

Melalui penelitian spiritual, dengan menggunakan indra keenam tingkat lanjut, kimi telah mengetahui beberapa fakta tentang akibat dari periode ini yang  menunjukkan tingkat bencana yang harus kita hadapi. Berikut ini adalah gambaran situasi dunia yang akan segera kita semua hadapi.

  • Pertama, ketika peristiwa mulai memburuk pada tahun-tahun antara tahun 2019-2024, itu akan terjadi dengan sangat cepat.
  • Diperkirakan sepertiga  populasi dunia (yaitu, lebih dari 2 miliar orang) akan binasa karena senjata nuklir pemusnah massal. Jutaan lagi akan mati karena polusi radioaktif dan penyebab lainnya yang terutama disebabkan oleh dampak nuklir.’ Total, kira-kira 1/2 populasi dunia akan binasa baik secara langsung karena perang dan bencana alam atau karena dampaknya.
  • Layanan darurat dan bantuan pemerintah tidak akan ada atau tidak mampu mengatasi luasnya bencana dan kehancuran.
  • 70% infrastruktur dunia akan hancur. Sebagian besar kota di seluruh dunia akan hancur total.
  • Akan ada kekurangan persedian medis yang besar dan akses yang minim ke dokter dan rumah sakit
  • Dampak radioaktif akan mencemari manusia, hewan, ikan dan tanah.
  • Sebagai akibat dari kejatuhan radioaktif, rata-rata sumber dan saluran air akan tetap terkontaminasi selama 12 bulan. Akan ada kelangkaan air minum/bersih dan penyakit yang ditularkan melalui air akan menyebabkan epidemi.
  • Akan terjadi kekurangan pangan selama 10 tahun*.
  • Akan terjadi kelangkaan bensin yang parah selama 10 tahun* sehingga berdampak buruk pada semua bentuk transportasi bermotor.
  • Kekurangan listrik yang parah akan terjadi selama 10 tahun*.
  • Orang akan menderita berbagai penyakit mental seperti depresi, kecemasan dan kesedihan.
  • Akan ada kehancuran total dari hukum dan ketertiban serta kebutuhan untuk bertahan hidup mengatasi segala rintangan dan akan memunculkan hal yang terburuk dalam diri manusia. Penjarahan, kejahatan, dan pertempuran untuk bertahan hidup akan menjadi agenda periode  ini. Perilaku orang sebenarnya, baik atau buruk, akan muncul selama masa krisis seperti itu.
  • Dampak perang ini akan berlangsung selama 30 tahun, dan pembangunan kembali akan memakan waktu 100 tahun

* Durasi ini relatif singkat karena pada saat itu hanya tersisa setengah dari populasi dunia untuk diberi makan dan disediakan berbagai fasilitas.

3. Apa arti hal ini bagi orang yang bertahan hidup setelah Perang Dunia ke 3?

Ini adalah gambaran sekilas bagaimana situasi dan lingkungan pada masa itu. Bayangkan kita dan orang yang kita cintai dalam situasi seperti ini. Biasanya, prioritas teratas dalam pikiran setiap orang dalam situasi mengerikan dan tanpa harapan seperti itu, akan tertuju pada “Bagaimana saya dan orang yang saya sayangi dapat selamat?” serta “Bagaimana saya dapat melindungi orang yang saya kasihi dan diri saya sendiri?”. Namun, situasi akan begitu parah sehingga setiap orang hanya berpikir akan keselamatan dirinya sendiri. Kitapun tidak memiliki harapan bahwa pemerintah atau organisasi kemanusiaan akan datang memberikan pertolongan.

Dunia akan mengalami pergeseran paradigma, dan manusia yang bertahan dari Perang Dunia ke-3 akan berada ditengah-tengah lingkungan yang penuh permusuhan dan kekacauan, serta harus menegosiasikan situasi dimana ketahanan dan jiwa manusia akan diuji. Apa yang benar-benar dapat membantu seseorang dalam bertahan hidup adalah dengan menjadi mandiri, mis. belajar peralatan bertahan hidup dan tidak bergantung pada sistem sosial yang telah ambruk. Dari hal yang paling dasar seperti bagaimana menyimpan persediaan yang mencukupi, sampai pada menguatkan kapasitas mental dan fisik untuk menghadapi berbagai jenis situasi krisis serta menangani masalah yang lebih luas seperti bagaimana menangani kontaminasi akibat limbah radioaktif, akan membuat kita mampu bertahan. Setiap peralatan untuk bertahan hidup dan pengetahuan sekecil apapun tentang bertahan hidup pada masa itu dapat menjadi penentu antara hidup dan mati, dan dapat meningkatkan kesiapan kita akan bencana.

4. Panduan Keselamatan untuk menghadapi Perang Dunia 3 dan Manajemen Bencana

Karena alasan itulah, pada bagian ini kami akan membahas berbagai panduan keselamatan dan latihan yang akan membantu secara fisik, psikologis, dan spiritual untuk bersiap dan melindungi diri selama masa yang telah dekat ini. Setiap tautan dibawah terhubung ke sub-bagian yang akan menjelaskan setiap aspek secara lebih terperinci. Dalam beberapa bulan kedepan, kami akan terus menambahkan dan menghubungkan tautan dari tabel dibawah dengan setiap sub-bagian, jadi silahkan datang kembali ke situs kami untuk memperbaharui pengetahuan Anda tentang kesiapan bencana dan kebutuhan darurat untuk bertahan dalam Perang Dunia ke 3.

Mohon dicatat: Semua tautan dari setiap topik dibawah merupakan tautan sementara menuju informasi umum tentang topik tersebut dalam situs SSRF. Nantinya, kami akan menghubungkan setiap sub-bagian secara spesifik pada tulisan yang berkaitan dengan Manajemen Bencana dan bertahan hidup dalam Perang Dunia ke 3.

No. Penanganan
1 Chanting(mengulang)  Nama Tuhan YME
2 Terapi Kotak Kosong
3 Akupresur
4 Shiv Swarodaya (Surya Nadi dan Chandra Nadi)
5 Yantra
6 Pranayama and Yogasanas
7 Ayurveda
8 Terapi aliran energi Prāṇa (termasuk Nyas dan Mudra)
9 Mantra
10 Marmachikitsa – Mengaktifkan titik vital di tubuh
11 Agnihotra
12 Pemadaman Kebakaran
13 Pertolongan Pertama
14 Manajemen bencana alam dan keselamatan
15 Refleksiologi
16 Hipnosis diri sendiri (Pembersihan Kekurangan Kepribadian dan Ego)
17 Tanaman atau herbal yang harus ditanam
18 Fisioterapi
19 Penyembuhan dengan Bunga
20 Terapi musik
21 Terapi air dalam botol berwarna (Chromopathy)

5. Pentingnya meningkatkan langkah pada tingkat fisik, psikologis, dan spiritual untuk bertahan hidup dalam Perang Dunia ke 3

Saat melakukan persiapan diri menghadapi bencana, kebanyakan dari kita lebih memfokuskan pada langkah fisik apa yang akan dilakukan. Namun, berdasarkan penelitian dan prinsip spiritual, langkah pada tingkat halus berkali-kali lipat lebih efektif daripada upaya hanya di tingkat fisik. Terutama ketika kita membahas mengenai kesiapan dalam menghadapi bencana.

  • Langkah di tingkat fisik (seperti terapi dan pengobatan alternatif, memiliki pengetahuan dasar pertolongan pertama, teknik pemadaman kebakaran, dsb.) berada pada level kasar.
  • Langkah psikologis (seperti hipnosis diri sendiri ) lebih halus apabila dibandingkan dengan langkah di tingkat fisik.
  • Langkah spiritual (seperti chanting/menyebut nama Tuhan, melafalkan mantra, melakukan ritual spiritual seperti Agnihotra, dan secara konsisten melakukan latihan spiritual) berada pada tingkat yang paling halus.

Tingkat halus beberapa kali lipat lebih efektif daripada tingkat fisik. Dengan kata lain kesimpulannya, untuk bersiap dan bertahan hidup pada masa sulit yang akan datang, tidak cukup bagi kita hanya dengan melakukan langkah-langkah di tingkat fisik saja. Latihan spiritual tekun yang sesuai dengan prinsip universal akan menarik kasih karunia Tuhan YME, yang mana akan melindungi seseorang jauh melampaui bentuk perlindungan fisik apapun.

Orang Suci (Saint) yang berada pada tingkat spiritual tertinggi seperti Yang Mulia Dr. Athavale telah mendapatkan penglihatan Ilahi untuk membimbing umat manusia melalui masa-masa sulit ini dengan langkah spiritual, yang akan terbukti dapat menyelamatkan nyawa dalam periode bencana yang segera datang. Kami menyarankan pembaca untuk segera memulai dengan melakukan chanting(mengulang) Nama Tuhan latihan spiritual bentuk lain, dan terapi penyembuhan spiritual. Memulai atau melanjutkan latihan spiritual rutin sangatlah disarankan agar kita dapat lebih siap secara fisik, mental, dan spiritual untuk bertahan hidup dalam Perang Dunia ke 3. Lebih penting lagi, ketika seseorang tumbuh secara spiritual karena latihan spiritual yang teratur, seseorang menarik rahmat Tuhan yang akan menjadi faktor yang paling penting dalam bertahan hidup dari peristiwa cuaca ekstrim dan Perang Dunia Ketiga.