Teknik Autosugesti A2

Teknik Autosugesti A2

1. Pengantar pada Autosugesti tipe A2

Banyak dari kita menghabiskan banyak waktu di dalam pikiran kita sendiri untuk mengkhawatirkan masa depan, mengulang peristiwa dari masa lalu, memikirkan siapa yang mengatakan apa kepada kita dan umumnya berfokus pada bagian-bagian kehidupan yang membuat kita tidak puas dan murung. Pikiran, emosi, dan reaksi negatif datang dengan intensitas sedemikian rupa sehingga kita terlibat di dalamnya. Ini adalah fakta bahwa perselisihan akan muncul dalam hubungan dekat. Namun, ketika pertukaran kata atau pertentangan yang tampaknya sederhana tidak berada dalam batas emosi kita, masalahnya dimulai. Ketika ini terjadi, kita cenderung mendominasi pembicaraan dengan sikap bahwa saya benar, mengomel dan mengemukakan hal-hal yang menyakitkan, menggali masa lalu, dll. Ini mengarah pada kebencian dan pertengkaran lebih lanjut, dan orang lain itu diam. Reaksi semacam itu akhirnya membuat kita merasa tidak enak dan tidak ada yang mau mengakui kalau mereka bisa salah. Ketika kita memiliki reaksi (tersurat maupun tidak diungkapkan), kita merasa sepenuhnya benar dalam perilaku kita dan kita selalu merasa bahwa orang lain bersalah. Tidak ada ruang untuk introspeksi.

Namun, bagaimana perasaan Anda setelah bertengkar seperti ini? Sebenarnya adalah bahwa ketika kita marah, kita akhirnya merasakan paling sakit dan ketidakstabilan. Kita merasa lelah, letih, dan berakhir dengan respons melawan-atau-lari. Sebagian besar dari kita berjuang dengan cara melepaskan diri dari pola pikiran negatif ini dan membebaskan pikiran dari reaksi. Apakah ada cara untuk memurnikan pikiran yang sulit diatur? Reaksi adalah impuls negatif dari impresi dalam pikiran bawah sadar kita. Untuk mengatasi reaksi, ada teknik spiritual – Autosugesti tipe A2, yang membantu mengganti reaksi dan mengganti pola berpikir negatif dengan respons yang sesuai. Dengan latihan khusus untuk mengulangi Autosugesti ini, impresi-impresi cacat kepribadian di pikiran bawah sadar berkurang dan kita mengalami pencerahan. Ini bisa membuat perbedaan besar dalam kebahagiaan dan kenyamanan kita sehari-har.

2. Definisi teknik autosugesti A2

Harap dicatat : Untuk memahami perbedaan antara tindakan yang salah dan sebuah reaksi, silakan merujuk ke bagian 4 dari artikel tentang teknik Autosugesti A1..

Teknik Autosugesti A2, yang juga dikenal sebagai Teknik Substitusi Respon, memungkinkan kita untuk mengganti respon yang salah dari pikiran kita dengan respon yang benar. Ini membantu mengatasi reaksi di mana kita terutama bertanggung jawab atas kesalahan yang disebabkan oleh insiden yang berumur pendek. Di sini, durasi insiden yang memicu reaksi penting dalam memutuskan apakah teknik A2 akan dipilih atau tidak. Durasi reaksi tidak dipertimbangkan. Sebagai contoh, jika seseorang di tempat kerja membagikan bagaimana kami dapat menjaga mug kopi tetap rapi dan kami mendapatkan reaksi tentang hal itu selama beberapa jam, kita masih akan memilih teknik A2, karena durasi insiden yang memprovokasi reaksi kita, dalam hal ini, rekan kerja kami memberi tahu kami cara menjaga mug kopi tetap rapi, adalah pendek.

Gunakan Autosugesti A2 untuk mengatasi reaksi yang salah ketika –durasi insiden pendek.

Sebuah contoh diberikan dibawah menunjukkan bagaimana teknik Autosugesti A2 dapat digunakan.

Contoh : Saat Rosangel diminta oleh ayahnya untuk tidak pergi ke konser musik tetapi belajar, dia mendapat sebuah reaksi berpikir ayahnya tidak pernah membiarkan dia pergi ke konser musik.

Dalam kesalahan ini, kejadiannya atau ayah Rosangel memberitahu dia untuk belajar daripada pergi ke konser musik, hanya berlangsung beberapa menit. Namun, Rosangel mungkin bereaksi dan tidak bicara pada ayahnya untuk lebih dari sehari. Maka, teknik Autosugesti A2 akan digunakan.

2.1 Format untuk merangkai Autosugesti tipe A2

Formatnya adalah :

Insiden yang memprovokasi reaksi + pengganti dengan reaksi yang diinginkan

Jadi, dalam hal kesalahan yang disebutkan di atas, Autosugesti di bawah ini dapat digunakan.

Teknik Autosugesti A2

  • Autosugesti dimulai dengan “Kapan Saja” dan kemudian bagian kesalahan itu datang, yang merupakan pemicu sebenarnya (disini ayah Rosangel yang menyuruhnya untuk tidak pergi ke konser musik).
  • Selanjutnya, kesadaran bahwa ayah Rosangel adalah benar dikembangkan, dan kemudian, reaksi yang diinginkan diganti (inilah Rosangel mendengarkan ayahnya dan belajar).
  • Teknik Autosugesti A2 dapat digunakan untuk mengatasi cacat kepribadian seperti mengkritik orang lain, tersinggung, mudah marah, sifat suka bertengkar, sifat tidak menyesal, keras kepala, kecurigaan, superioritas, kesombongan, dll

2.2 Mengenai reaksi dan berbagai jenis reaksi

Reaksi adalah respons tidak menyenangkan yang kita miliki terhadap situasi tertentu karena kita tidak dapat menerima situasi tersebut. Biasanya, kita terbiasa memikirkan reaksi hanya dalam hal kemarahan. Namun, setiap kali pikiran kita merasakan emosi negatif terhadap seseorang dalam suatu situasi atau selama interaksi, itu juga dianggap sebagai reaksi. Contohnya termasuk merasa sakit hati, emosi berlebihan, cemburu, sombong, dll.

Pikiran yang salah, emosi, atau tindakan adalah bagian dari reaksi. Semua dapat terjadi dalam kombinasi kesalahan atau salah satunya mungkin terjadi. Sebagai contoh: ‘Ketika saya sampai di rumah setelah seharian bekerja dan melihat koran dan pakaian berserakan di tempat tidur, saya menjadi jengkel dan terus memikirkan mengapa istri saya Madhu tidak peduli untuk mengatur ruangan. Saya sangat lelah, dan saya harus melakukannya selarut ini dan dia sibuk menonton televisi dan membuang-buang waktu. Saya berbicara kepadanya dengan marah tentang hal ini. ‘Di sini, pikiran, emosi dan tindakan yang salah adalah bagian dari kesalahan.

Reaksi dapat dari berbagai jenis. Mereka dapat diekspresikan atau tidak. Contoh reaksi yang diekspresikan dan tidak diekspresikan diberikan di depan.

Reaksi yang diungkapkan terjadi ketika kita bereaksi secara fisik atau verbal ketika dihadapkan pada situasi yang bertentangan dengan keinginan kita. Sebagai contoh:

  • Ketika saya terjebak dalam kemacetan lalu lintas, saya jengkel dan terus bereaksi dengan meneriaki pengemudi lain dan membunyikan klakson secara terus menerus.
  • Ketika suami saya tidak memberi saya kopi steam panas seperti yang saya suka, saya bereaksi dan saya mengatakan kepadanya bahwa saya tidak akan minum kopi karena kopinya hangat-hangat kuku. 

Reaksi yang tidak diungkapkan terjadi ketika dalam situasi tertentu kita memiliki reaksi internal dan kita tidak mengungkapkannya. Kita hanya mengingatnya dan merenungkannya. Reaksi yang tidak terekspresikan lebih merusak karena mengkonsumsi energi mental kita. Saat kita tidak mengungkapkannya atau mendapatkan solusi, akan bisa menjadi ekstrem. Jika reaksi yang tidak diekspresikan tidak ditangani dan dikerjakan, itu dapat meningkatkan kesan cacat kepribadian dalam pikiran bawah sadar kita. Ketika suatu reaksi diungkapkan, ia kehilangan kekuatan dan pikiran terasa lega. Seseorang juga bisa mendapatkan solusi setelah mengekspresikannya.

Idealnya, seseorang harus mengekspresikan diri bukan dengan cara reaktif, tetapi dari sudut mencari solusi.

Beberapa contoh dari reaksi yang tidak diungkapkan adalah :

  • Ketika teman saya Tia berkomentar bahwa hidangan baru yang saya buat tidak begitu enak, saya mendapat reaksi internal karena berpikir dia sangat cerewet.
  • Ketika kenaikan gaji tahunan diumumkan di tempat kerja dan saya mendengar rekan saya Mark mendapat kenaikan gaji yang lebih besar daripada saya, saya mendapat reaksi internal karena berpikir bahwa Mark selalu menyanjung bos kami dan itulah sebabnya hal ini terjadi. Saya tidak akan pernah bisa bersikap seperti itu.
Teknik Autosugesti A2 dapat digunakan untuk kedua reaksi yang salah yang  diekspresikan dan yang tidak diekspresikan dimana durasinya pendek.

3. Cara mengetahui kapan harus memilih teknik Autosugesti A2

Representasi visual yang menunjukkan cara mengetahui kapan harus memilih teknik A2 diberikan di depan.

Teknik Autosugesti A2

Mari kita ambil kesalahan di bawah ini sebagai contoh praktis yang menggambarkan cara mengetahui kapan harus memilih teknik A2.

Contoh :

Ketika Emma berbagi poin perbaikan untuk proyek yang telah saya kerjakan di depan bos kami, saya merasa marah karena berpikir bahwa dia mencoba untuk menjatuhkan saya.

Contoh analisis :

  1. Pertanyaan pertama yang perlu kita tanyakan untuk menentukan tipe Autosugesti adalah – cacat kepribadian siapa yang adalah penyebab utama stres dalam situasi tersebut atau siapa yang bertanggung jawab atas kesalahan tersebut. Disin diri sendiri karena Emma membantu membuat proyek lebih baik tetapi karena kekurangan saya, saya bereaksi.
  2. Pertanyaan berikutnya yang akan kami tanyakan adalah ‘Apakah kesalahan ini merupakan tindakan, pemikiran atau emosi yang salah atau apakah itu reaksi yang salah?’ Disini adalah reaksi terhadap Emma.
  3. Akhirnya, kami akan bertanya apakah insiden yang memicu reaksi tersebut adalah insiden yang berumur pendek. Dalam hal ini, Emma hanya akan mengatakan kesalahan saya selama beberapa menit, jadi ini adalah insiden yang berumur pendek.

Jadi berdasarkan analisis, Autosugesti A2 dapat digunakan.

Autosugesti bisa jadi :

Setiap kali Emma berbagi poin perbaikan untuk sebuah proyek yang telah saya kerjakan di depan bos kami, saya akan menyadari bahwa koreksi ini akan membantu saya menjadi lebih baik dalam pekerjaan saya dan saya akan dengan tenang menerima situasi dan mengerjakan koreksinya.

  • Perspektif dapat bervariasi sesuai dengan konstitusi seseorang, kepribadian dan apa yang menarik pikiran atau mudah diterima. Memilih perspektif yang dapat diterima membantu membawa perubahan positif lebih cepat.
  • Untuk teknik A2, kita tidak perlu menyebutkan cacat pada Autosugestinya. Misalnya, kita tidak perlu merangngkai Autosugesti sebagai “Setiap kali Emma berbagi poin peningkatan untuk proyek saya di depan bos saya dan saya marah …”
  • Pengecualian untuk hal ini adalah jika kesadaran akan cacat tidak ada dalam diri kita, dalam hal ini menyebutkan cacat dalam Autosugesti membantu mengembangkan kesadaran.

Analisis lengkap ini ditunjukkan pada gambar di bawah ini :

Teknik Autosugesti A2

4. Contoh Autosugesti tipe A2

Di bagian ini, kami memberikan Anda berbagai contoh situasi di mana orang biasanya dapat bereaksi. Slideshow di bawah ini

  1. Kesalahan
  2. Analisis
  3. Autosugesti yang disarankan

Harap dicatat, kami telah memberikan Autosugesti alternatif untuk setiap kesalahan. Ini karena bagi setiap individu sesuai kepribadiannya, pikiran mereka mungkin lebih mudah menerima perspektif tertentu daripada orang lain.

Autosugesti Hipnosis Diri A2 dari Organisasi SSRF.

5. Kesimpulan

Pada titik tertentu dalam kehidupan seseorang, seseorang mungkin menghadapi situasi yang mirip dengan contoh yang diberikan di atas. Seseorang mungkin juga bereaksi negatif terhadap situasi seperti itu, memberikan rasa sakit pada diri sendiri dan orang lain yang terlibat. Kemudian setelah merenungkan perilaku kita, kita mungkin berharap kita bisa menanganinya dengan lebih baik, tetapi pada saat itu, situasinya membawa yang terburuk dalam diri kita. Reaksi dan ledakan semacam itu dapat memiliki dampak jangka panjang dan bahkan dapat merusak hubungan yang tidak dapat diperbaiki. Sementara kita semua berharap bahwa kita dapat belajar dari kesalahan kita, pada kenyataannya, saat situasi berikutnya muncul dengan sendirinya, sayangnya, sejarah juga berulang. Sepertinya kita berada dalam lingkaran setan, tanpa jalan keluar.

Teknik Autosugesti A2 membantu kita menemukan sebuah jalan keluar. Tidak hanya membantu kita belajar dari kesalahan kita dan mengidentifikasi cacat kepribadian kita tetapi juga melatih pikiran kita untuk merespons dengan tepat. Seiring kita melanjutkan proses PDR dan mengambil Autosugesti A2, kita dapat tetap stabil dan bereaksi dengan benar dalam berbagai insiden. Melalui latihan, kesan positif tertanam dalam sikap kita dan kita berubah menjadi lebih baik.