Berhenti dari kecanduan ganja dengan latihan spiritual – Studi kasus


SSRF mempublikasikan studi kasus ini dengan tujuan untuk memberikan beberapa arahan kepada pembaca kami sehubungan dengan permasalahan-permasalahan yang termanifestasikan/ nyata pada tingkat fisik atau psikologis, tetapi yang mana dapat memiliki akar penyebabnya dalam dimensi spiritual. Apabila akar penyebab suatu permasalahan bersifat spiritual, kami telah mengamati bahwa dengan disertakannya solusi penyembuhan spiritual umumnya akan memberikan hasil terbaik. SSRF menyarankan kelanjutan dari pengobatan konvensional medis bersamaan dengan terapi penyembuhan spiritual untuk pengobatan penyakit fisik dan kejiwaan. Pembaca disarankan untuk melakukan terapi penyembuhan spiritual apapun dengan kebijaksanaan mereka sendiri.
 

Abstraksi: Anthony (40) adalah seorang insinyur komputer dari Eropa. Di sini ia menjelaskan bagaimana kecanduan ganja selama tujuh tahun sembuh ketika ia memulai latihan spiritual dari menyebut dan mengulang Nama Tuhan.

Anthony bukanlah nama sebenarnya dan kami telah menggunakan sebuah alias untuk tujuan privasi.

1. Kecanduan mengisap ganja (marijuana

quitting-addiction-to-marijuanaSaya mulai merokok ganja ketika saya berumur 29 tahun, dan alasannya adalah rasa ingin tahu/ penasaran.

Setelah itu, sedikit demi sedikit mengisap 'pot' (ganja) menjadi kebiasaan rutin mingguan karena hal tersebut membawa kelegaan jangka pendek di tingkat pikiran. Ketika saya merokok, intensitas dari pemikiran berkurang. Di satu sisi, hal itu adalah pemberontakan saya terhadap kehidupan itu sendiri. Saya adalah orang yang sensitif dan memiliki masalah dalam mengendalikan emosi saya. Mengisap pot (ganja) memberi saya ilusi bahwa emosional saya berkurang dan lebih berada dalam sikap pengamat, sehingga hal ini meningkatkan cara berkomunikasi dan kreativitas saya. Perlahan-lahan saya terbiasa untuk mengisap ganja sekitar 4 kali seminggu. Pada saaat itu, saya akan merokok rata-rata 2 hingga maksimum 7 linting seharinya.

Setelah beberapa waktu, aspek 'positif' dari ganja mereda, tapi saya terus merokok karena hal tersebut populer dalam kelompok sosial tempat saya bergaul pada saat itu. Umumnya setelah merokok ganja, saya harus menggunakan semua energi dan konsentrasi saya untuk meminimalkan efek samping negatifnya seperti kelelahan, mengantuk, tidak antusias, lamban, dll. Saya mencoba untuk berhenti melakukannya beberapa kali, tetapi setelah periode yang semakin lebih singkat dan pertempuran batin, akan berakhir dengan mangisap ganja (marijuana) lagi. Sebagaimana kebiasaan itu berkembang, saya merasa seolah-olah ada sesuatu yang mendorong saya untuk melakukannya.

2. Berhenti mengisap ganja setelah memulai latihan spiritual

Situasi ini berlangsung hingga saya berumur 36, ketika saya diperkenalkan kepada Spiritual Science Research Foundation (SSRF). Pada tahun 2000, saya memulai latihan spiritual menyebut dan mengulang Nama Tuhan (Chanting) dengan teratur. Pada awalnya, saya terbiasa untuk menyebut dan mengulang Nama Tuhan menurut agama kelahiran yaitu Tuhan Yesus karena saya adalah seorang Kristen. Seiring dengan hal ini saya juga menyebut dan mengulang sebutan pelindung spiritual 'Shri Gurudev Datta' untuk mengurus segala permasalahan leluhur selama 3-4 jam sehari. Saya melakukan 9 malas (9 X 108 = 972 kali) dari sebutan pelindung 'Shri Gurudev Datta’ dan sisanya saya akan menyebut dan mengulang 'Tuhan Yesus'.

Kualitas dari menyebut dan mengulang (Chanting) saya sudah bagus dari awalnya. Saya terbiasa untuk melakukan perjalanan ke kota lain untuk menghadiri pertemuan mingguan spiritual. Dengan dimulainya aspek yang berbeda dari latihan spiritual yang disarankan oleh SSRF seperti menyebut dan mengulang Nama Tuhan, menghadiri pertemuan spiritual (satsangs), pelayanan kepada Kebenaran Hakiki (satsēvā), dll, pandangan negatif dan emosional saya terhadap kehidupan mulai berubah menjadi positif. Intensitas pemikiran negatif pun mulai mereda dan periode pantangan antara merokok ganja menjadi semakin lama. Saya melihat bahwa keinginan untuk merokok mulai menurun dengan pesat. Setelah 1 bulan, keinginan turun sebesar 50%. Setelah 6 bulan, turun sebesar 80% dan setelah satu tahun hal tersebut pun pergi seluruhnya. Saya menyadari bahwa hal tersebut pergi dengan sangat cepat. Satu tahun setelah memulai latihan spiritual, saya mencoba untuk merokok pot (ganja) untuk terakhir kalinya dan langsung mengalami sakit kepala yang parah bersamaan dengan visi/ penglihatan berupa beberapa untaian aneh energi abu-abu sedang meremas kepala saya dan mencoba untuk masuk ke dalam kepalaku.

Setelah kejadian terakhir tersebut, saya bahkan tidak pernah punya pemikiran untuk merokok ganja lagi, seakan-akan pusat pikiran untuk merokok ganja benar-benar dihapus dari pikiran bawah sadar saya. Sudah lebih dari 5 tahun sekarang, semenjak saya berhenti dari kebiasaan busuk tersebut.

Saya ingin menekankan bahwa dalam proses ini, saya tidak memaksakan diri dengan cara apapun untuk berhenti mengisap ganja (marijuana). Hal tersebut terjadi secara alami tanpa adanya upaya apapun dari diri saya. Keinginan untuk melakukannya (mengisap ganja) menjadi semakin lemah begitu saja dan akhirnya menghilang dengan meningkatnya latihan spiritual dan seiring berjalannya waktu.