Pengalaman Spiritual Ibu Maria Cristina Santa Cruz

1. Mendapatkan inspirasi dari bimbingan spiritual Yang Mulia Dr Athavale

Pengalaman Spiritual Ibu Maria Cristina Santa Cruz

Pada bulan Februari 2017, saya bertemu dengan Yang Mulia Dr Athavale untuk pertama kalinya dan merupakan pengalaman yang mengubah hidup saya. Saya dapat merasakan energi yang kuat memancar dariNya ketika Beliau berbicara.

Ada sebuah rasa keindahan dalam cara Beliau menyampaikan bimbingan, dan perkataan Beliau sangat mendalam dan penuh dengan kebijaksanaan spiritual. Kemudian Beliau mengucapkan kata-kata yang memberikan saya inspirasi, “Dunia yang sesungguhnya adalah dunia spiritual, dunia yang lebih besar dari yang dapat kita pahami. Mari kita tetapkan tujuan untuk bertumbuh secara spiritual. “

Selama satsang, saya merasakan selubung perlindungan terbentuk di sekitar kepala, seluruh pemikiran saya menghilang dan saya merasakan emosi spiritual. Keadaan ini berlangsung selama berjam-jam setelah bertemu dengan Beliau.

Saya bersyukur kepada Tuhan YME atas satsang bersama Yang Mulia Dr Athavale dan bimbingan IlahiNya. Saya berdoa agar bimbingan Beliau dapat menolong saya menjadi lebih baik setiap harinya dan maju dalam perjalanan spiritual saya.

Catatan Editor: Ketika seorang Suci atau seorang Guru tingkat tinggi seperti Yang Mulia Dr Athavale menyampaikan bimbingan spiritual, ada Kesadaran Ilahi (Chaitanya) yang tinggi dalam ucapan Beliau.

Hal ini karena para Guru telah menerapkannya dan merasakan hasil dari bimbingan yang disampaikan. Juga karena tingkat kesadaran spiritual Guru di atas 70%, Mereka dapat mengakses Pikiran Alam Semesta sehingga terdapat aliran Kesadaran Ilahi dari Tuhan YME kepada yang mendengarkan perkataan Mereka. Kesadaran Ilahi ini mempengaruhi para pendengar secara positif dan mereka dapat merasakan sesuatu yang unik dari perkataan Guru. Kata-kata yang diucapkan oleh para Guru diserap oleh pendengarnya di tingkat pikiran bawah sadar.

Hal ini berbanding terbalik dengan para pembicara motivasi yang mengesankan para hadirinnya di tingkat psikologis, tetapi tidak ada Kesadaran Ilahi didalam perkataan mereka. Hasilnya, mendengarkan mereka tidak menyebabkan perubahan yang permanen.