1. Latar Belakang Fenomena

Awalnya Fenomena berikut diamati di Pusat Penelitian Spiritual dan Ashram yang terletak di Goa, India oleh Yang Mulia Dr Athavale yang merupakan Paratpar Guru dan pendiri Universitas Spiritualitas Maharshi. Pada tanggal 30 Desember 2015, ketika Yang Mulia Dr Athavale keluar dari balkon ruang belajarnya dan melihat  langit di malam hari, Dia mengalami sesuatu yang sangat unik. Dia menemukan bahwa ketika Dia terus menatap langit dan lingkungan sekitarnya, terlihat  mulai  ada perubahan baik dalam warna dan kecerahannya (luminositas), meskipun tidak ada lampu di area tersebut tetapi perubahan terlihat.

Dia memanggil tim penelitian spiritual ke balkon untuk mencari tahu apakah mereka juga bisa mengamati apa yang dilihatnya. Beberapa waktu setelah  menyesuaikan kondisi mata mereka dengan suasana gelap, para pencari (seeker) memulai Percobaan. Yang Mulia Dr Athavale sekali lagi memusatkan perhatiannya pada lingkungan di depan Ashram sementara para pencari dari tim peneliti spiritual mengamati lingkungan ke arah tersebut. Para pencari dari tim peneliti spiritual semua bisa melihat perubahan. Mereka mengamati bahwa tidak hanya ada perubahan warna di lingkungan sekitarnya tetapi area di kejauhan ke arah bukit menjadi lebih cerah. Pohon-pohon pada horison bisa terlihat lebih jelas. Langit juga menjadi lebih cerah. Tim peneliti spiritual melakukan percobaan untuk mendokumentasikan fenomena ini.

2. Menyiapkan Percobaan

Pada malam hari tanggal 31 Desember 2015, tim peneliti spiritual melakukan Percobaan untuk memeriksa apakah fenomena yang disebutkan di atas dapat ditangkap  kamera seperti yang dilihat oleh mata seseorang. Karena kamera video yang tersedia pada tim peneliti saat itu tidak mampu menangkap perubahan lingkungan dalam kondisi cahaya sangat rendah, kamera  yang digunakan untuk percobaan adalah kamera untuk benda yang tidak bergerak.

  • Tim peneliti spiritual menggunakan kamera Canon EOS 7D untuk menangkap perubahan warna atau kecerahan lingkungan saat Yang Mulia Dr Athavale memandang kejauhan. Setelah beberapa kali uji coba, tim memutuskan pengaturan kamera untuk seluruh percobaan sebagai berikut.
    Parameter Nilai
    Kamera Canon EOS 7D
    Lensa EF-S18-135mm f/3.5-5.6 IS
    Flash None
    Aperture 18.0
    Exposure 20 sec
    ISO 1250
  • Pengaturan kamera ini tetap  selama percobaan sehingga tim dapat membandingkan gambar dan mempelajari dampak dari tatapan YM Dr Athavale pada lingkungan.
  • Kamera diletakkan di atas tripod di balkon ruang belajar Yang Mulia Dr Athavale. Kamera terhubung ke laptop yang memungkinkan fotografer untuk mengklik gambar tanpa menyentuh kamera sehingga menghilangkan gangguan pada frame.
  • Gambar-gambar pemandangan di depan Pusat Penelitian Spiritual (ditunjukkan dalam tayangan slide di bawah) diambil secara berkala. kamera  diatur agar langit, latar belakang perbukitan   dan pohon tinggi di latar depan terlihat.
  • Bagian bawah frame diatur cukup tinggi sehingga bagian – bagian  di dalam frame tidak terpengaruh oleh perubahan cahaya atau gerakan kendaraan di jalan pada bawahnya.
  • Jarak pohon di sebelah kanan kira-kira 36 meter dari tempat Yang Mulia Dr Athavale berdiri selama percobaan.

Gambar-gambar berikut menunjukkan pengaturan dari percobaan dan bagian pada frame  akhir yang digunakan.

 

Percobaan dilakukan selama hampir satu jam yaitu, antara jam 22:01 dan jam 22:56. Kami mengambil gambar sesering mungkin dengan waktu kontak 20 detik per gambar. Jadi sebanyak 46 foto diambil selama periode ini.

Saat percobaan, Selama setengah jam, dari jam 22:16 hingga jam 22:45. YM Dr Athavale tidak di balkon . Beliau keluar dari balkon. Ketika YM Dr Athavale pergi, kami terus mengambil gambar.

3. Metodologi analisis

Untuk mengukur perbedaan warna dan luminositas dalam foto, kami menggunakan Adobe Photoshop – perangkat lunak pengedit gambar. Kami menggunakan langkah-langkah berikut untuk analisis

  1. Semua gambar (46 gambar) diimpor ke file Photoshop. File psd setiap gambar ditempatkan  lapis demi lapis  dan sama persis dengan pixel
  2. 3 titik dipilih dalam frame yaitu titik di (a) area langit, (b) pohon di sebelah kanan dan (c) tepat di tengah frame. Titik-titik ditandai oleh pemandu sehingga semua gambar akan memiliki panduan yang sama dan  memiliki  tanda titik di tempat yang sama 
  3. Fixel  di sekitar setiap titik digabung dalam setiap gambar untuk memperoleh pembacaan rata-rata untuk setiap titik.
  4. Menggunakan alat dalam Photoshop, pixel yang digabungkan diukur  warna dan luminositasnya. Warna diukur dengan nilai merah (R), hijau (G) dan biru (B).
  5. Sementara semua perubahan warna pada titik tersebut tercatat dalam  RGB, fluktuasi  luminositas maksimum   diamati pada titik di pohon (di sebelah kanan frame).

4. Observasi dan Komentar

Beberapa contoh gambar dari percobaan ditampilan dalam slide di bawah ini, perubahan warna dan luminositas  dapat dilihat terutama pada area di sekitar pohon di sisi kanan. Waktu tepat saat gambar itu diambil, ada di sisi kiri atas dalam format waktu [jj: mm: dd]. Perubahan dalam setiap gambar paling baik diamati ketika tayangan slide dilihat di ruang yang gelap.

 

Dua grafik berikut menunjukkan perubahan warna dan luminositas. Grafik pertama menunjukkan bagaimana warna dalam nilai RGB berubah selama percobaan. Lonjakan nilai dalam bagan ini dapat dihubungkan dengan perubahan warna di gambar dalam tayangan slide di atas.

Dalam grafik di bawah ini seseorang dapat melihat lonjakan kecerahan (luminositas) yang pasti saat YM Dr Athavale hadir di balkon sambil memandang ke tempat terbuka dan juga ketika Beliau tidak disana. Bahkan, lonjakan luminositas maksimum diamati segera setelah Beliau meninggalkan balkon

Berdasarkan pengamatan  ini timbul banyak pertanyaan dan juga memperkuat beberapa konsep spiritual:

  • Bagaimana mungkin seseorang tingkat Parātpar Guru dapat membuat perubahan lingkungan seperti tersebut  hanya dengan tatapannya?
  • Apa artinya perubahan warna dan cahaya ini pada tingkat spiritual?
  • Mengapa luminositas meningkat ke tingkat tertinggi dalam Percobaan tersebut saat setelah Yang mulia Dr Athavale  baru saja meninggalkan balkon?
  • Sampai sejauh mana Saint (Orang Suci) dan tingkat yang lebih tinggi dapat mempengaruhi lingkungan dengan cara seperti itu?
  • Tim peneliti spiritual akan melakukan penelitian tentang fenomena ini untuk memahami bagaimana hal itu terjadi.
    Kami meminta kepada komunitas ilmiah untuk memberi tahu kami jika mereka dapat membantu memberikan petunjuk apa pun tentang bagaimana fenomena tersebut dapat terjadi dan alasan di baliknya kepada tim peneliti spiritual
  • Setiap orang yang melakukan upaya yang tulus dan berdedikasi dalam latihan spiritual memiliki potensi untuk mencapai tingkat Orang Suci dalam kehidupan ini. Ketika seseorang mencapai Kesucian dan kemudian berkembang ke tingkat spiritual yang lebih tinggi seperti 80% dan 90%, seseorang mulai memiliki pengaruh positif yang lebih tinggi secara eksponensial terhadap lingkungan. Percobaan ini menunjukkan pentingnya latihan spiritual dan pengaruh yang dapat dimiliki Orang Suci terhadap lingkungan.

Facebooktwitter