Mengapa Kita Harus Selalu Mencuci Pakaian Baru Sebelum Memakainya

Mengapa Kita Harus Selalu Mencuci Pakaian Baru Sebelum Memakainya

1. Apakah Anda mencuci pakaian baru sebelum memakainya?

Berapa kali Anda membeli pakaian dan tidak mencucinya sebelum dipakai?

Jika jawaban Anda ‘sering’, Anda tidak sendirian.

Pada November 2019, 1000 orang Amerika disurvei tentang apakah mereka mencuci pakaian baru mereka atau tidak sebelum memakainya untuk pertama kali. Hasil survei menunjukkan bahwa hampir setengah dari orang Amerika tidak pernah mencuci pakaian yang baru mereka beli sebelum mereka memakainya untuk pertama kali. (Tommy John, 2019)

Menurut hasil survei,

  • 42% orang Amerika mengakui bahwa mereka tidak pernah mencuci pakaian luar, seperti celana atau t-shirt, sebelum dipakai untuk pertama kali.
  • 36% responden mengaku “kadang-kadang” mencuci pakaian baru
  • Hanya 22% responden yang mengatakan bahwa mereka “selalu” mencuci pakaian baru mereka sebelum dipakai.

Apakah orang mencuci pakaian baru mereka?

Dari hasil survei juga ditemukan bahwa pria memiliki kemungkinan 3 kali lipat untuk tidak mencuci pakaian baru mereka sebelum dipakai untuk pertama kali dibandingkan dengan wanita.

Banyak dari kita bertanya-tanya apa yang sebaiknya dilakukan. Haruskah pakaian baru dicuci atau tidak perlu dicuci sebelum kita memakainya untuk pertama kali?

2. Apa yang dikatakan oleh dokter spesialis kulit tentang mencuci pakaian baru sebelum dipakai untuk pertama kali?

Jika Anda mencari di Internet atau bertanya kepada dokter spesialis kulit apakah mereka menyarankan untuk mencuci pakaian baru sebelum memakainya, jawaban mereka dengan tegas adalah ‘ya’. Alasannya akan mencakup setidaknya satu dari yang berikut ini.

  1. Pakaian baru dapat menjadi sumber kuman tergantung di mana pakaian tersebut dibuat, bagaimana pakaian ditangani, siapa yang menyentuh pakaian dan bagaimana pakaian disimpan dan didistribusikan.
  2. Beberapa orang mungkin telah mencoba pakaian tersebut sebelum Anda membelinya. Sel-sel kulit mati atau kuman dari kulit mereka bisa berdampak buruk.
  3. Bahan-bahan kimia digunakan untuk membuat kain, dan kemudian biasanya diwarnai dengan warna tertentu. Semua bahan kimia ini dapat menyebabkan gatal dan kemerahan ketika bersentuhan dengan kulit.

Pada tingkat fisik, alasan di atas merupakan hal yang masuk akal, sebagian besar ahli, ketika memberikan pandangan mereka, hanya mempertimbangkan aspek fisik. Mereka tidak memperhitungkan aspek spiritual dari mengenakan pakaian baru sebelum mencucinya, yang bisa juga berdampak pada keadaan fisik dan psikologis kita.

3. Eksperimen untuk mempelajari efek mencuci vs. tidak mencuci pakaian baru sebelum dipakai berdasarkan perspektif spiritual.

Dengan menggunakan pemindai aura dan energi yang dikenal sebagai Universal Aura Scanner, kami mengukur energi halus dari tujuh pakaian putih baru sebelum dan sesudah mencucinya.

The Universal Aura Scanner

Universal Aura Scanner adalah instrumen yang dikembangkan oleh Dr Mannem Murthy (mantan ilmuwan nuklir). Alat ini digunakan untuk mengukur energi halus (positif dan negatif) dan aura di sekitar obyek apapun (hidup atau mati).

Setiap pakaian bahannya berbeda; namun, ukuran pakaian kami tentukan sama. Semua pakaian yang dipilih untuk percobaan ini berwarna putih. Adapun bahan-bahan yang dipilih untuk percobaan ini adalah sebagai berikut :

    1. Sutra
    2. Katun
    3. Satin
    4. Polyester
    5. Renda
    6. Georgette (sutra tipis)
    7. Likra

Aura pakaian baru yang belum dicuci terdeteksi oleh Universal Aura Scanner (UAS)

Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua pakaian baru yang diteliti memiliki getaran negatif. Pada bagan di bawah ini, terlihat tingkat aura negatif yang terdeteksi di setiap pakaian baru tersebut. Sutra terdeteksi memiliki aura positif kecil 0,76 meter, sedangkan bahan lainnya tidak memiliki aura positif sebelum dicuci.

Aura negatif pakaian baru yang belum dicuci terdeteksi dengan Universal Aura ScannerGrafik tersebut menunjukkan jangkauan aura negatif yang terdeteksi pada pakaian putih baru yang belum dicuci. Pengamatan dilakukan dengan menggunakan Universal Aura Scanner (UAS)

Hasil pengamatan tersebut merupakan indikasi bahwa toko/pasar memiliki tingkat energi mengganggu yang tinggi, yang seringkali mempengaruhi produk seperti tekstil & garmen. Sutra dan katun umumnya merupakan bahan yang positif dari sudut pandang spiritual, tetapi bahkan bahan tersebut juga dapat terpengaruh oleh lingkungan di tokonya.

Meskipun suatu pakaian bersifat positif secara spiritual, pakaian tersebut tidak dapat melindungi seseorang secara spiritual jika telah tercemar secara spiritual dan tertutup oleh getaran negatif.

Aura pakaian yang sudah dicuci yang terdeteksi oleh Universal Aura Scanner (UAS)

Semua pakaian di Pusat Penelitian Spiritual dan Ashram dicuci dengan tangan dan dijemur gantung hingga kering di bawah sinar matahari.

Grafik di bawah ini memperlihatkan perubahan energi halus dan aura dari setiap pakaian sebelum dan sesudah kami mencucinya. Semua hasil pengamatan aura yang ditunjukkan di bawah ini dinyatakan dalam ukuran meter. Batang warna abu-abu merupakan aura negatif Tipe 1 (dikenal sebagai IR) dan batang warna hitam merupakan aura negatif Tipe 2 (dikenal sebagai UV). Aura positif ditunjukkan dalam batang warna oranye. Harap diingat bahwa semua sumbu Y telah distandarisasi pada maksimum 25 meter agar pembaca dapat dengan mudah membandingkan grafiknya.

Seperti yang Anda lihat pada grafik di atas, setelah dicuci, aura pakaian menjadi lebih positif dan negativitas berkurang. Pakaian sutra dan katun tidak lagi memiliki negativitas & auranya positif. Hasil eksperimen ini menunjukkan pentingnya mencuci pakaian baru sebelum dipakai. Pakaian mulai memancarkan getaran spiritual sesuai sifat aslinya setelah dicuci. Sebelum dicuci, karena tertutup getaran negatif dari tempat penjualan pakaian, semua pakaian memiliki aura negatif.

Kesimpulan penelitian

  1. Orang yang mengenakan pakaian yang belum dicuci akan terpengaruh oleh vibrasi negatif dari pakaian tersebut. Hal ini bergantung pada tempat penyimpanan & cara penanganan dari pakaian tersebut.
  2. Jika seorang pembeli pernah mencoba pakaian tersebut dan ia kebetulan memiliki gangguan spiritual yang parah atau dirasuki oleh energi negatif, kita dapat terpengaruh oleh negativitas ketika kita membeli pakaian tersebut dan memakainya sebelum mencucinya.
  3. Penelitian kami menunjukkan bahwa sutra merupakan bahan yang paling murni secara spiritual (sattvik), kemudian diikuti oleh katun. Namun, meskipun bahan yang digunakan untuk membuat pakaian sifatnya murni secara spiritual (sattvik), namun jika pakaian tersebut tidak dicuci, selubung hitam negatif (terdiri dari komponen halus Raja dan Tama) akan menutupinya. Silakan baca artikel tentang Sattva, Raja dan Tama – ketiga komponen halus Alam Semesta. Selubung hitam ini menarik energi negatif. Oleh karena itu, serangan energi negatif pada pakaian yang tidak dicuci cenderung lebih besar. Hal ini juga mengurangi kemampuan pakaian untuk menarik getaran positif.
  4. Proporsi getaran spiritual murni yang tertarik pada sutra dan katun lebih tinggi; oleh karena itu, proporsi serangan energi negatif pada kain tersebut lebih rendah.
  5. Karena pakaian yang dicuci (pakaian baru) tidak terisi dengan getaran halus dari siapapun dan tidak kotor, kemampuan pakaian untuk menarik kemurnian spiritual (komponen Sattva) lebih tinggi. Mencuci dapat meningkatkan kemampuan pakaian untuk menyerap getaran yang murni secara spiritual dan meningkatkan perlindungan dari serangan energi negatif. Hal ini terutama berlaku pada bahan pakaian yang murni secara spiritual seperti sutra dan katun.

4. Perbedaan antara mencuci kain putih dan hitam

Dalam eksperimen di atas, sutra dan katun menonjol sebagai bahan yang bersifat positif dan karenanya memancarkan getaran positif. Bahan-bahan tersebut berguna bagi kita karena memberikan positivitas bagi pemakainya dan membantu melindungi dari serangan energi negatif. Namun, apakah semua kain katun bersifat sama secara spiritual? Misalnya, jika kita membuat pakaian dari kain katun putih dan mewarnainya menjadi hitam, apakah vibrasinya akan tetap positif? Untuk ini, kami melakukan percobaan lain menggunakan UAS di mana kami meneliti kain katun hitam di samping kain katun putih untuk melihat apakah kain-kain tersebut memancarkan sifat spiritual yang sama sebelum dan sesudah dicuci. Baik kain hitam maupun putih dalam penelitian diperoleh dari toko yang sama.

Perbedaan antara mencuci kain katun putih & hitam

Seperti grafik di atas, hasil yang didapatkan dengan menggunakan alat UAS adalah kain hitam yang baru secara signifikan lebih negatif daripada kain putih, sebelum kain-kain tersebut dicuci. Setelah mencuci kedua kain dengan cara yang sama, negativitas dalam kain putih hilang, namun, negativitas dalam kain hitam tetap ada, dan hanya ada sedikit pengurangan (yaitu, pengurangan 15%) dalam aura negatif Tipe 2-nya.

Selanjutnya, bahkan setelah kain hitam dicuci, kain tersebut tidak menunjukkan aura positif. Sebaliknya, setelah kain katun putih dicuci tercatat aura positif 18,75 meter. Singkatnya, kedua kain katun ini menunjukkan karakteristik spiritual yang sangat berbeda dan satu-satunya perbedaan di antara kain-kain tersebut adalah warnanya.

Kesimpulan yang didapatkan dari penelitian

  1. Eksperimen ini adalah contoh mengapa kita harus menghindari memakai pakaian berwarna hitam. Pakaian berwarna hitam menarik dan mempertahankan getaran negatif.
  2. Negativitas yang terdapat dalam warna hitam tidak dipengaruhi oleh efek positif dari bahan katun. Kapas/ katun pada dasarnya positif, tetapi karena warna hitam, kepositifan tersebut hilang.
  3. Dalam percobaan sebelumnya, kami mendapatkan bahwa mencuci kain membantu membersihkan selubung negatif dan menghasilkan kepositifan. Tetapi karena negativitas yang mendasari yang terkait dengan warna hitam tinggi, hal tersebut menghilangkan efek pembersihan, dan negativitas dalam aura kain sebagian besar tetap sama.
  4. Tak perlu dikatakan, jika kita memakai pakaian hitam, kita akan terpengaruh oleh negativitasnya, dan hal ini akan mengakibatkan efek yang merugikan pada aura kita. Penggunaan pakaian hitam secara teratur akan selalu memiliki efek berjenjang yang merugikan pada keadaan fisik, psikologis dan spiritual kita.

5. Kesimpulan

Jika Anda bertanya-tanya apakah Anda harus mencuci pakaian baru sebelum memakainya, jawabannya adalah ya. Terlepas dari apa yang telah disarankan oleh para ahli tentang dampak fisik dari tidak mencuci pakaian baru sebelum memakainya, ada implikasi spiritual yang bisa sama merusaknya. Kami menyarankan untuk menambahkan sejumput Abu Suci saat mencuci karena akan membantu menghilangkan hal-hal negatif dengan lebih cepat. Kita dapat memperoleh abu Suci untuk membersihkan pakaian baru dengan menggunakan dupa SSRF. Mencuci pakaian baru disertai dengan menerapkan terapi spiritual membantu menghilangkan hal-hal negatif dan memungkinkan pakaian untuk menarik lebih banyak kepositifan.

6. Bibliografi

Tommy John. (2019, Nov 07). 42% of Americans Say They Never Wash New Clothes Before Wearing Them. Retrieved from tommyjohn.com : https://www.tommyjohn.com/blogs/news/42-of-americans-say-they-never-wash-new-clothes-before-wearing-them